Pengurus Himpunan Pedagang Pasar Merauke (Hippam) Tolak Pendaftaran Undian Penempatan Pasar Wamanggo
pada tanggal
Wednesday, 24 April 2013
MERAUKE - Pengurus Himpunan Pedagang Pasar Merauke (Hippam) merasa kecewa dengan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Merauke yang sedang melakukan pengundian terhadap para pedagang untuk menempati Pasar Wamanggo.
Kurang lebih 500-an pedagang korban kebakaran Pasar Ampera tahun 2002 lalu, yang kecewa karena belum diakomodir. Panitia baru menerima 253 pedagang saja. Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Hippam, Aly Syahbana saat ditemui wartawan di kediamannya, Kamis (18/04/2013).
“Terus terang, kami menantang keras dengan cara kerja yang sedang dilakukan Dispenda sekarang. Betapa tidak, ratusan korban kebakaran yang belum diakomodir, justru sudah dibuka pendaftaran bagi orang lain untuk nantinya akan menempati los yang ada. Ya, jelas dong, akan mengundang reaksi para korban kebakaran,” katanya.
Semestinya, lanjut Syahbana, semua korban kebakaran harus diakomodir terlebih dahulu. Dari situ baru akan dibuka lagi pendaftaran bagi orang lain. Karena dipastikan ratusan tempat jualan belum ditempati juga. Dari situ, kesempatan diberikan kepada orang lain. Jika itu dijalankan atau dilaksanakan, tidak akan menimbulkan aksi protes.
Lebih lanjut dijelaskan, jumlah kios yang ada sekitar 497. Sedangkan pelataran sendiri mencapai 500-an. Justru yang terjadi sekarang adalah pencampuradukan antara korban kebakaran dengan muka baru yang mengikuti proses pengundian. “Kami sebagai pengurus Hippam, sangat kecewa dengan mekanisme dan cara kerja yang sedang dilakukan panitia. Tentunya permasalahan dimaksud, tidak akan berhenti begitu saja jika tak ada solusi yang dicarikan pemerintah,” ujarnya.
Ditanya jangan sampai karena administrasi yang belum lengkap, Syahbana menegaskan, bukan bicara soal administrasi, tetapi pemerintah yang telah memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi orang lain untuk datang dan melakukan pendaftaran.
“Kami tidak menolak dibuka pendaftaran, tetapi sebaiknya mengakomodir semua korban kebakaran terlebih dahulu,” pintanya. Dia meminta kepada para korban kebakaran yang namanya belum diakomodir agar melaporkan kepada Hippam. Sehingga nantinya akan diperjuangkan dalam beberapa hari kedepan. “Saya bersama beberapa pengurus Hippam, akan bertemu Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, sekaligus melaporkan dan meminta adanya keadilan dalam penempatan para pedagang di Pasar Wamanggo,” tandasnya. [TabloidJubi| TabloidJubi]
Kurang lebih 500-an pedagang korban kebakaran Pasar Ampera tahun 2002 lalu, yang kecewa karena belum diakomodir. Panitia baru menerima 253 pedagang saja. Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Hippam, Aly Syahbana saat ditemui wartawan di kediamannya, Kamis (18/04/2013).
“Terus terang, kami menantang keras dengan cara kerja yang sedang dilakukan Dispenda sekarang. Betapa tidak, ratusan korban kebakaran yang belum diakomodir, justru sudah dibuka pendaftaran bagi orang lain untuk nantinya akan menempati los yang ada. Ya, jelas dong, akan mengundang reaksi para korban kebakaran,” katanya.
Semestinya, lanjut Syahbana, semua korban kebakaran harus diakomodir terlebih dahulu. Dari situ baru akan dibuka lagi pendaftaran bagi orang lain. Karena dipastikan ratusan tempat jualan belum ditempati juga. Dari situ, kesempatan diberikan kepada orang lain. Jika itu dijalankan atau dilaksanakan, tidak akan menimbulkan aksi protes.
Lebih lanjut dijelaskan, jumlah kios yang ada sekitar 497. Sedangkan pelataran sendiri mencapai 500-an. Justru yang terjadi sekarang adalah pencampuradukan antara korban kebakaran dengan muka baru yang mengikuti proses pengundian. “Kami sebagai pengurus Hippam, sangat kecewa dengan mekanisme dan cara kerja yang sedang dilakukan panitia. Tentunya permasalahan dimaksud, tidak akan berhenti begitu saja jika tak ada solusi yang dicarikan pemerintah,” ujarnya.
Ditanya jangan sampai karena administrasi yang belum lengkap, Syahbana menegaskan, bukan bicara soal administrasi, tetapi pemerintah yang telah memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi orang lain untuk datang dan melakukan pendaftaran.
“Kami tidak menolak dibuka pendaftaran, tetapi sebaiknya mengakomodir semua korban kebakaran terlebih dahulu,” pintanya. Dia meminta kepada para korban kebakaran yang namanya belum diakomodir agar melaporkan kepada Hippam. Sehingga nantinya akan diperjuangkan dalam beberapa hari kedepan. “Saya bersama beberapa pengurus Hippam, akan bertemu Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, sekaligus melaporkan dan meminta adanya keadilan dalam penempatan para pedagang di Pasar Wamanggo,” tandasnya. [TabloidJubi| TabloidJubi]