Nuansa Aku Cinta Indonesia di Taman Sota
pada tanggal
Sunday, 21 April 2013
Memasuki areal perbatasan yang dihiasi dengan gapura yang indah berlambang Garuda, bertuliskan ‘Good Bye and See You Another Day’, terasa begitu asri. Dan dibaliknya, atau dari sisi Papua New Gunea terdapat tulisan ‘Welcome To Indonesia’.
Tetumbuhan, bunga, dan pepohonan tertata rapi dan indah dipandang mata. Beberapa alat permainan di areal wisata ‘mini’ cukup sederhana namun terawat. Ada Jungkat-jungkit dan beberapa ayunan dari ban bekas cukup menghibur pengunjung. Tak jauh dari taman, penduduk lalu lalang dan beberapa orang istirahat di sebuah bangunan kayu. Didalamya terdapat tungku untuk penyulingan kayu putih yang cukup sederhana. Kedua petualang Papua 3, Erwin dan Harley mencoba mendekati bangunan tersebut dan berkenalan dengan 3 orang penduduk lokal disana, salah satunya bernama Steven, seorang warga Merauke. Dengan sepedanya, dia membawa ranting-ranting kayu untuk dijadikan kayu bakar. Kehidupan pertanian desa yang Steven lakukan setiap harinya.
Di taman Sota, shelter-shelter bernuansa etnis Papua, beratapkan alang-alang tersusun rapi. Rangka atap berupa ranting-ranting pohon cukup diikat dengan akar-akar yang ada. Alang-alang pun menempel ke rangka hanya dengan dipukul-pukulkan ke rangka tanpa diikat sama sekali. Yang membuat saya takjub, atap alang-alang tersebut bisa tahan 5 tahun.
Begitu menurut Pak Ma’ruf, tepatnya Aiptu Ma’ruf, sang pemrakarsa dan pemelihara taman tersebut. Pak Ma’ruf adalah seorang anggota POLRI yang sangat berdedikasi tinggi, mencoba memberikan yang terbaik untuk negeri ini dengan memelihara tugu perbatasan hingga menjadi taman yang Indah sejak tahun 2004. Sebuah pengabdian besar, senyum tulusnya melambangkan seorang prajurit POLRI sejati.
Di sekeliling taman terdapat banyak slogan yang benar-benar menyebarkan semangat dan tekad Cinta Indonesia. Semangat ACI yang berawal di batas negeri, di Merauke, Papua. Selayaknya setiap tugu perbatasan dijaga dan dipelihara keindahan alamnya, seperti halnya di Sota. Sosok Pak Ma’ruf layak disebut pahlawan, sumbangsih tulusnya pada Republik ini patut diteladani. Semoga kelak lahir sosok-sosok penuh pengabdian seperti Pak Ma’ruf.
Distrik Sota, alam nan damai, indah, penuh kehangatan, persahabatan, ketulusan, pengabdian, dan nasionalisme yang tinggi.
Sota, ribuan kilometer jaraknya dari ibu kota, namun semangat cinta Indonesia tercermin di setiap penduduknya. [CloudPapua | TerminaTiketMakassar]