Minus Karoba si Raja Mob yang Jago Siul Burung Cenderawasih
pada tanggal
Wednesday, 10 April 2013
KOTA JAYAPURA - Adalah sutradara Garin Nugroho yang pertama kali memperkenalkan Minus C Karoba berakting di dalam dunia film. Bagi Garin kelebihan dan kemampuan Minus bersiul dalam lakon film hasil garapannya memberikan kesan dan ciri khas tersendiri.
Bahkan ketika film Aku Ingin Menciummu Sekali Saja memperoleh penghargaan di Perancis, Sutradara Garin Nugroho menelpon Minus dan memberitahukan kalau akting pemuda asal Pegunungan Tengah Papua ini banyak mendapat pujian.
Minus Karoba saat menjadi mahasiswa Fikom Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) sangat terkenal dikampusnya karena cerita mob. Tak heran kalau di kampus dia mendapat julukan Minus si raja mob. Mob merupakan cerita lucu atau joke yang sering kali hadir di tengah kehidupan masyarakat Papua. Dalam setiap episode Keluarga Minus yang pernah ditayangkan Trans TV selalu ada cerita mob.
Selain raja mob, Minus Karoba juga membintangi beberapa film bersama Alberth Fakdawer berjudul Denias yang disutradarai oleh Alex Sihasale dan Nia Zulkarnain. Sebelumnya Minus Karoba pernah juga bermain film bersama Lulu Tobing dan beberapa artis senior lainnya dalam film garapan sutradara Garin Nugroho berjudul, Aku Ingin Menciummu Sekali Saja.
“Rasa percaya diri saya timbul saat mas Garin menelepon dari Perancis, waktu itu filmnya menjadi juara di sana dan Garin memuji akting saya,” ujar Minus Karoba kepada wartawan beberapa waktu lalu di Jayapura.
Minus mulai mengisahkan pengalamannya bagaimana mampu lolos dan menyisihkan sebanyak 200 para calon artis dalam casting di Jayapura untuk bermain film bersama artis cantik berdarah Batak Lulu Tobing dalam film berjudul Aku Ingin Menciummu Sekali Saja. Garin Nugroho sendiri sangat tertarik memilih Minus C Karoba karena menurut raja mob di Kampus USTP, “Aku dikenal karena jago siul suara burung Cenderawasih.” Bukan sekadar memuji kebolehan acting anak ke empat dari pasangan Arek Karoba dan Dindia Wea tetapi putra pegunungan tengah Papua kelahiran Mamit, 15 Mei 1985 telah membuktikan kemampuannya dalam adegan film dan sinetron Trans TV.
Bahkan dia terpilih dalam film berjudul Mencari Madonna sebagai pemeran utama. Film yang disutradarai Jhon Derantau ini mengisahkan tentang perkembangan HIV/AIDS di Tanah Papua. “Saya mencoba melakoni cerita film ini karena penting bagi kampanye HIV/AIDS di tanah Papua. Kita tahu HIV/AIDS di tanah Papua kini semakin hari terus meningkat,” ujar Karoba.
Dia menambahkan kalau film berjudul, Aku Ingin Menciummu Sekali Saja diproduksi tahun 2001 dan film Mencari Madonna diproduksi tahun 2004 lalu. “Sedangkan film iklan layanan tentang pendidikan bersama George Saa juara Olimpiade Fisika Dunia dibuat bulan Januari 2006,”tutur Karoba..
Iklan ini lanjut dia dibuat dalam rangka memberikan sosialisasi dan kampanye kepada generasi muda di Indonesia khususnya di Papua untuk belajar dan jangan membuang waktu hanya untuk masalah yang tidak berguna. “Paling tidak semua orang Papua maupun Indonesia mempunyai prestasi sama dengan George Saa,” ujar Minus C Karoba.
Dia menegaskan pilihan hidupnya sudah tepat dan ingin serius menekuni bidang acting serta seni peran. Meskipun dia mengaku sangat berseberangan dengan bidang studi yang selama ini ditekuninya di Kampus USTJ. “Tapi saya kira justru komputer mempermudahnya dalam mengembangkan karier seni peran,”kata Karoba. [TabloidJubi |]
Bahkan ketika film Aku Ingin Menciummu Sekali Saja memperoleh penghargaan di Perancis, Sutradara Garin Nugroho menelpon Minus dan memberitahukan kalau akting pemuda asal Pegunungan Tengah Papua ini banyak mendapat pujian.
Minus Karoba saat menjadi mahasiswa Fikom Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) sangat terkenal dikampusnya karena cerita mob. Tak heran kalau di kampus dia mendapat julukan Minus si raja mob. Mob merupakan cerita lucu atau joke yang sering kali hadir di tengah kehidupan masyarakat Papua. Dalam setiap episode Keluarga Minus yang pernah ditayangkan Trans TV selalu ada cerita mob.
Selain raja mob, Minus Karoba juga membintangi beberapa film bersama Alberth Fakdawer berjudul Denias yang disutradarai oleh Alex Sihasale dan Nia Zulkarnain. Sebelumnya Minus Karoba pernah juga bermain film bersama Lulu Tobing dan beberapa artis senior lainnya dalam film garapan sutradara Garin Nugroho berjudul, Aku Ingin Menciummu Sekali Saja.
“Rasa percaya diri saya timbul saat mas Garin menelepon dari Perancis, waktu itu filmnya menjadi juara di sana dan Garin memuji akting saya,” ujar Minus Karoba kepada wartawan beberapa waktu lalu di Jayapura.
Minus mulai mengisahkan pengalamannya bagaimana mampu lolos dan menyisihkan sebanyak 200 para calon artis dalam casting di Jayapura untuk bermain film bersama artis cantik berdarah Batak Lulu Tobing dalam film berjudul Aku Ingin Menciummu Sekali Saja. Garin Nugroho sendiri sangat tertarik memilih Minus C Karoba karena menurut raja mob di Kampus USTP, “Aku dikenal karena jago siul suara burung Cenderawasih.” Bukan sekadar memuji kebolehan acting anak ke empat dari pasangan Arek Karoba dan Dindia Wea tetapi putra pegunungan tengah Papua kelahiran Mamit, 15 Mei 1985 telah membuktikan kemampuannya dalam adegan film dan sinetron Trans TV.
Bahkan dia terpilih dalam film berjudul Mencari Madonna sebagai pemeran utama. Film yang disutradarai Jhon Derantau ini mengisahkan tentang perkembangan HIV/AIDS di Tanah Papua. “Saya mencoba melakoni cerita film ini karena penting bagi kampanye HIV/AIDS di tanah Papua. Kita tahu HIV/AIDS di tanah Papua kini semakin hari terus meningkat,” ujar Karoba.
Dia menambahkan kalau film berjudul, Aku Ingin Menciummu Sekali Saja diproduksi tahun 2001 dan film Mencari Madonna diproduksi tahun 2004 lalu. “Sedangkan film iklan layanan tentang pendidikan bersama George Saa juara Olimpiade Fisika Dunia dibuat bulan Januari 2006,”tutur Karoba..
Iklan ini lanjut dia dibuat dalam rangka memberikan sosialisasi dan kampanye kepada generasi muda di Indonesia khususnya di Papua untuk belajar dan jangan membuang waktu hanya untuk masalah yang tidak berguna. “Paling tidak semua orang Papua maupun Indonesia mempunyai prestasi sama dengan George Saa,” ujar Minus C Karoba.
Dia menegaskan pilihan hidupnya sudah tepat dan ingin serius menekuni bidang acting serta seni peran. Meskipun dia mengaku sangat berseberangan dengan bidang studi yang selama ini ditekuninya di Kampus USTJ. “Tapi saya kira justru komputer mempermudahnya dalam mengembangkan karier seni peran,”kata Karoba. [TabloidJubi |]