Majelis Rakyat Papua (MRP) akan Hentikan Penerbangan selama Hari Minggu
pada tanggal
Saturday, 27 April 2013
KOTA JAYAPURA – Kedepan, Majelis Rakyat Papua (MRP) di Jayapura akan menghentikan penerbangan ke Papua. Penerbangan bakal dihentikan untuk sementara di hari raya keagamaan dan hari minggu.
Demikian disampaikan ketua MRP, Timotius Murib kepada wartawan di Kotaraja, Abepura, Kota Jayapura, Rabu (24/04/2013) sore. “Waktu untuk hari raya keagamaan dan hari minggu mungkin bisa beraktivitas pada sore hari baru bagi usaha dagang seperti toko dan pasar atau tempat dagangan lainnya,” kata Timotius.
Pasalnya, lanjut dia, peradaban baru terhadap orang Papua dan tanahnya semuanya dari injil. Sebab itu, perlu ada komitmen bersama menghentikan aktivitas untuk sementara dihari-hari itu.
Penerbangan ke Papua pun akan dihentikan untuk sementara sejak hari minggu atau hari-hari besar keagamaan.
“Penerbangan pun kami akan hentikan. Dan itu memang harus begitu. Karena daerah otonomi khusus jadi harus seperti itu,” tuturnya.
Dia menambahkan, penyampaian soal peringataan hari keagamaan juga disampaikan dalam pemaparan pokja agama saat MRP menggelar koordinasi dengan gubernur, Rabu (24/04/2013).
Paparan dari pokja keagamaan yaitu ada semangat aspirasi dari masyarakat, Papua sebagai kota damai, kota injil perlu ada implementasinya.
“MRP perlu buat suatu keputusan berupa perdasus agar setiap hari-hari raya keagamaan atau hari minggu tak ada aktivitas atau dihentikan untuk sementara,” ujarnya. [TabloidJubi| ]
Demikian disampaikan ketua MRP, Timotius Murib kepada wartawan di Kotaraja, Abepura, Kota Jayapura, Rabu (24/04/2013) sore. “Waktu untuk hari raya keagamaan dan hari minggu mungkin bisa beraktivitas pada sore hari baru bagi usaha dagang seperti toko dan pasar atau tempat dagangan lainnya,” kata Timotius.
Pasalnya, lanjut dia, peradaban baru terhadap orang Papua dan tanahnya semuanya dari injil. Sebab itu, perlu ada komitmen bersama menghentikan aktivitas untuk sementara dihari-hari itu.
Penerbangan ke Papua pun akan dihentikan untuk sementara sejak hari minggu atau hari-hari besar keagamaan.
“Penerbangan pun kami akan hentikan. Dan itu memang harus begitu. Karena daerah otonomi khusus jadi harus seperti itu,” tuturnya.
Dia menambahkan, penyampaian soal peringataan hari keagamaan juga disampaikan dalam pemaparan pokja agama saat MRP menggelar koordinasi dengan gubernur, Rabu (24/04/2013).
Paparan dari pokja keagamaan yaitu ada semangat aspirasi dari masyarakat, Papua sebagai kota damai, kota injil perlu ada implementasinya.
“MRP perlu buat suatu keputusan berupa perdasus agar setiap hari-hari raya keagamaan atau hari minggu tak ada aktivitas atau dihentikan untuk sementara,” ujarnya. [TabloidJubi| ]