Lala Suwages Jadi Diri Sendiri dengan Rambut Keriting
pada tanggal
Saturday, 13 April 2013
JAKARTA - Rambut keriting warna pirang, itulah yang menjadi ciri penampilan vokalis Lala Suwages saat ini. Namun, siapa sangka, Lala pernah merasa kurang percaya diri (PD) dengan rambut keritingnya yang mekar itu.
Rasa kurang PD, kata Lala, muncul karena rambutnya berbeda dari rambut kebanyakan temannya sedari ia kanak-kanak. "Lho kok rambutku keriting sendiri dibandingkan dengan rambut teman-temanku," kenang perempuan kelahiran Jayapura, 15 November 1980, ini dengan menirukan ucapan dalam hatinya di masa kecilnya itu.
Untuk mengatasi hal tersebut, cerita Lala, ia pernah meluruskan rambutnya di salon. Namun, akhirnya ia menghentikan upayanya itu karena malah merasa tidak nyaman. Ia pun berusaha menjadi diri sendiri. "Ya sudah lah. Daripada sering ke salon, di-rebonding segala macam, mending seperti ini saja," tuturnya. "Aku tuh bukan tipe cewek banget yang sering ke salon dan bla bla bla. Aku orangnya ringkes banget. mending seperti ini saja. Jadi diri sendiri lebih nyaman," sambungnya.
Bahkan, sebagai penyanyi, Lala memanfaatkan rambut keritingnya itu sebagai salah satu ciri penampilannya. Supaya tidak bosan dengan warna rambutnya yang hitam, ia pun mencatnya jadi warna pirang. "Rambut keriting saya asli, lho, dan gaya ini gaya 'bucheri', 'bule ngecat sendiri'," jelasnya dengan canda. "Paling pakai warna blonde (pirang) saja. Tapi, kalau pakai warna merah atau hijau, kayanya enggak lah," ujarnya sambil tertawa geli.
Eksperimen tata rambut kerap dilakukannya juga. "Ada beberapa model rambut, digerai atau diikat biar enggak gerah. Nah, biasanya, buat aksesorinya, aku pakai scarf atau bandana," paparnya.
Lala menyadari bahwa perawatan rambut sangatlah penting untuk rambutnya yang keriting dan cenderung kering itu. "Paling, enggak jauh dari masker rambut dan perawatan pakai conditioner, karena rambut keriting gini kan sensitif, cepat kering," terang Lala, yang masih bingung akan menata rambutnya seperti apa untuk tampil di Jakarta International Java Jazz Festival 2010, 7 Maret mendatang di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat. [Kompas]
Rasa kurang PD, kata Lala, muncul karena rambutnya berbeda dari rambut kebanyakan temannya sedari ia kanak-kanak. "Lho kok rambutku keriting sendiri dibandingkan dengan rambut teman-temanku," kenang perempuan kelahiran Jayapura, 15 November 1980, ini dengan menirukan ucapan dalam hatinya di masa kecilnya itu.
Untuk mengatasi hal tersebut, cerita Lala, ia pernah meluruskan rambutnya di salon. Namun, akhirnya ia menghentikan upayanya itu karena malah merasa tidak nyaman. Ia pun berusaha menjadi diri sendiri. "Ya sudah lah. Daripada sering ke salon, di-rebonding segala macam, mending seperti ini saja," tuturnya. "Aku tuh bukan tipe cewek banget yang sering ke salon dan bla bla bla. Aku orangnya ringkes banget. mending seperti ini saja. Jadi diri sendiri lebih nyaman," sambungnya.
Bahkan, sebagai penyanyi, Lala memanfaatkan rambut keritingnya itu sebagai salah satu ciri penampilannya. Supaya tidak bosan dengan warna rambutnya yang hitam, ia pun mencatnya jadi warna pirang. "Rambut keriting saya asli, lho, dan gaya ini gaya 'bucheri', 'bule ngecat sendiri'," jelasnya dengan canda. "Paling pakai warna blonde (pirang) saja. Tapi, kalau pakai warna merah atau hijau, kayanya enggak lah," ujarnya sambil tertawa geli.
Eksperimen tata rambut kerap dilakukannya juga. "Ada beberapa model rambut, digerai atau diikat biar enggak gerah. Nah, biasanya, buat aksesorinya, aku pakai scarf atau bandana," paparnya.
Lala menyadari bahwa perawatan rambut sangatlah penting untuk rambutnya yang keriting dan cenderung kering itu. "Paling, enggak jauh dari masker rambut dan perawatan pakai conditioner, karena rambut keriting gini kan sensitif, cepat kering," terang Lala, yang masih bingung akan menata rambutnya seperti apa untuk tampil di Jakarta International Java Jazz Festival 2010, 7 Maret mendatang di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat. [Kompas]