Gubernur Papua Meminta Masyarakat untuk Ciptakan Keamanan pada 1 Mei
pada tanggal
Tuesday, 30 April 2013
KOTA JAYAPURA - Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, SIP,MH, meminta kepada seluruh masyarakat Papua untuk menciptakan keamanan menjelang peringatan 50 tahun Papua integrasi (Bergabung) kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tanggal 1 Mei 2013.
Hal itu disampaikannya kepada wartawan usai melantik Bupati dan Wakil Bupati Puncak di Jayapura, Kamis (25/04/2013).
Gubernur berharap, agar peringatan 50 tahun integrasi Papua ke NKRI itu jangan dinodai aksi demo-demo, tetapi masyarakat dihimbau untuk bersama-sama membangun Papua. Rakyat harus mensyukuri Papua masuk ke NKRI, sehingga masyarakat Papua bisa menikmati pembangunan hingga sekarang ini dan kedepannya. “Saat ini perhatian Presiden RI kepada Papua sangat besar, karena itu diminta jangan lagi ada yang menodai dengan aksi demo. Tetapi mari semua pihak saling menjaga keamanan, dan bergan dengan tangan membangun dan wujudkan Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera,” tandasnya.
Gubernur juga meminta kepada pihak Kepolisian agar jangan memberikan ijin demo bagi siapa saja yang mau melakukan.
Karena demo bukan menjadi penyelesaian yang baik, tetapi mari sama-sama kita bicarakan dengan baik. “Saya Gubernur Papua meminta kepada saudara-saudara dan adek-adek saya menghentikan segala bentuk-bentuk kekerasan dan aksi demo, mari kita melakukan peradapan baru yang membawa pembaharuan kehidupan masyarakat Papua,” paparnya.
Gubernur juga mengajak seluruh mahasiswa melakukan peradaban baru Papua dengan belajar dan membangun, sehingga ilmu pengetahuan yang didapat merobah Papua kearah yang lebih baik dan sejahtera, tetapi jika hanya melakukan aksi-aksi demo sampai kapanpun kita tidak akan bisa melakukan apa-apa. Mari lah kita berjalan bersama-sama jangan jalan sendiri-sendiri, bergandengan tangan bersama-sama untuk mambangun Papua.
Sejalan dengan pernyataan Gubernur Papua, Polda Papua akan melakukan antisipasi keamanan pada hari peringatan 50 tahun masuknya Papua dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada 1 Mei 2013 dengan menurunkan ribuan personil Kepolisian.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. I Gede Sumertajaya kepada wartawan, Kamis (25/04/2013) menyampaikan, pada 1 Mei 2013 merupakan hari peringatan 50 tahun Papua masuk dalam NKRI. Namun diduga ada pihak-pihak yang akan memanfaatkan situasi itu untuk melakukan perlawanan (penyerangan) terhadap pos-pos aparat keamanan Polri maupun TNI di wilayah Papua.
Terkait dengan akan adanya rencana demo dari mahasiswa Papua, Kabid Humas menandaskan, pihak kepolisian tidak akan memberikan ijin demo bagi mahasiswa, karena sudah pengalaman bahwa demo-demo mahasiswa selalu tidak sesuai ijin, mereka memanfaatkan situasi untuk menyuarakan sikap-sikap yang berseberangan dengan keutuhan NKRI.
Hal yang sama juga disampaikan Kapolres Jayapura Kota, AKPB Alfred Papare, SIK. DIkatakan pihaknya tidak akan mentolerir segala tindakan yang menentang kegiatan 1 Mei 2013 peringatan 50 tahun Papua masuk NKRI. Bahkan untuk mengantisipasi adanya ancaman keamanan pihak Polresta akan melakukan patroli di wilayah kota Jayapura. “Polres juga tidak akan memberikan ijin bagi demo, jika ada yang melakukan demo akan ditindak tegas,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Viktor Yeimo menegaskan, guna memperingati hari penjajahan kolonialisme NKRI terhadap bangsa Papua Barat pada 1 Mei mendatang di Makam Theys, Sentani, Kabupaten Jayapura. [BintangPapua]
Hal itu disampaikannya kepada wartawan usai melantik Bupati dan Wakil Bupati Puncak di Jayapura, Kamis (25/04/2013).
Gubernur berharap, agar peringatan 50 tahun integrasi Papua ke NKRI itu jangan dinodai aksi demo-demo, tetapi masyarakat dihimbau untuk bersama-sama membangun Papua. Rakyat harus mensyukuri Papua masuk ke NKRI, sehingga masyarakat Papua bisa menikmati pembangunan hingga sekarang ini dan kedepannya. “Saat ini perhatian Presiden RI kepada Papua sangat besar, karena itu diminta jangan lagi ada yang menodai dengan aksi demo. Tetapi mari semua pihak saling menjaga keamanan, dan bergan dengan tangan membangun dan wujudkan Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera,” tandasnya.
Gubernur juga meminta kepada pihak Kepolisian agar jangan memberikan ijin demo bagi siapa saja yang mau melakukan.
Karena demo bukan menjadi penyelesaian yang baik, tetapi mari sama-sama kita bicarakan dengan baik. “Saya Gubernur Papua meminta kepada saudara-saudara dan adek-adek saya menghentikan segala bentuk-bentuk kekerasan dan aksi demo, mari kita melakukan peradapan baru yang membawa pembaharuan kehidupan masyarakat Papua,” paparnya.
Gubernur juga mengajak seluruh mahasiswa melakukan peradaban baru Papua dengan belajar dan membangun, sehingga ilmu pengetahuan yang didapat merobah Papua kearah yang lebih baik dan sejahtera, tetapi jika hanya melakukan aksi-aksi demo sampai kapanpun kita tidak akan bisa melakukan apa-apa. Mari lah kita berjalan bersama-sama jangan jalan sendiri-sendiri, bergandengan tangan bersama-sama untuk mambangun Papua.
Sejalan dengan pernyataan Gubernur Papua, Polda Papua akan melakukan antisipasi keamanan pada hari peringatan 50 tahun masuknya Papua dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada 1 Mei 2013 dengan menurunkan ribuan personil Kepolisian.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. I Gede Sumertajaya kepada wartawan, Kamis (25/04/2013) menyampaikan, pada 1 Mei 2013 merupakan hari peringatan 50 tahun Papua masuk dalam NKRI. Namun diduga ada pihak-pihak yang akan memanfaatkan situasi itu untuk melakukan perlawanan (penyerangan) terhadap pos-pos aparat keamanan Polri maupun TNI di wilayah Papua.
Terkait dengan akan adanya rencana demo dari mahasiswa Papua, Kabid Humas menandaskan, pihak kepolisian tidak akan memberikan ijin demo bagi mahasiswa, karena sudah pengalaman bahwa demo-demo mahasiswa selalu tidak sesuai ijin, mereka memanfaatkan situasi untuk menyuarakan sikap-sikap yang berseberangan dengan keutuhan NKRI.
Hal yang sama juga disampaikan Kapolres Jayapura Kota, AKPB Alfred Papare, SIK. DIkatakan pihaknya tidak akan mentolerir segala tindakan yang menentang kegiatan 1 Mei 2013 peringatan 50 tahun Papua masuk NKRI. Bahkan untuk mengantisipasi adanya ancaman keamanan pihak Polresta akan melakukan patroli di wilayah kota Jayapura. “Polres juga tidak akan memberikan ijin bagi demo, jika ada yang melakukan demo akan ditindak tegas,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Viktor Yeimo menegaskan, guna memperingati hari penjajahan kolonialisme NKRI terhadap bangsa Papua Barat pada 1 Mei mendatang di Makam Theys, Sentani, Kabupaten Jayapura. [BintangPapua]