Greenpeace Harap Gubernur Baru Prioritas Penyelamatan Hutan Papua
pada tanggal
Wednesday, 10 April 2013
KOTA JAYAPURA - Pengkampanye hutan Greenpeace, Richart Charles Tawaruberharap Gubernur Provinsi Papua yang baru agar ikut memprioritaskan penyelamatan hutan Papua guna mewujudkan 100 persen “bumi cenderawasih” yang hijau, damai serta bebas deforestasi. Hal tersebut sebagaimana penegasan Richart saat mengantar karangan bunga yang bertuliskan "Selamatkan Hutan 100 Persen Papua Hijau Damai" di Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Senin (08/04/2013) pagi.
Menurut dia, ada sekian banyak kerusakan hutan yang terjadi sehingga berdampak pada kehidupan ekonomi, sosial maupun budaya masyarakat baik di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa dan wilayah lainnya di Indonesia. Kerusakan hutan tersebut, diharapkan agar tak sampai terjadi di Papua sehingga perlu diupayakan dukungan maupun upaya-upaya penyelamatan lingkungan dan hutan yang musti terprogram oleh Gubernur baru, yang akan dilantik dalam beberapa jam kedepan.
Apalagi hutan Papua merupakan warisan alam yang tersisa di Indonesia dimana dalam pengamatan terakhir banyak terjadi pembukaan lahan hutan karena semakin maraknya pemekaran-pemekaran kabupaten, pembukaan lahan perkebunan sawit yang terjadi setiap tahunnya, sehingga dibutuhkan kepemimpinan kuat yang mampu memberi kebijakan agar pembangunan yang akan dilakukan tetap mengutamakan kesejahteraan masyarakat dan menjaga keseimbangan lingkungan hidup, sehingga mampu mengatasi gejolak alam yang sering kali terjadi seperti longsor, banjir yang terjadi terus menerus," ujarnya.
Dia menambahkan, dengan dilantiknya pimpinan daerah yang baru, Greenpeace berharap dapat terjadi sebuah perubahan yang signifikan terhadap pembangunan di segala bidang dengan tetap memperhatikan aspek keseimbangan maupun ekosistem yang ada, terutama dalam pengelolaan sumber daya alam sebagai modal pembangunan daerah. Sebab dalam perkembangan saat ini, kerap terjadi banjir yang menimpa Kota Jayapura, menyusul pula tanah longsor, yang bila dibiarkan tanpa adanya upaya pencegahan maka dapat menimbulkan bencana dengan jumlah korban jiwa yang lebih besar pula.
Belum lagi beberapa waktu lalu air di Danau Sentani sampai naik merendam beberapa rumah warga. Sehingga beberapa warga terpaksa harus mengungsi ke penampungan sementara. Ini tentu sangat memprihatinkan dan semua itu terjadi akibat kurangnya perhatian terhadap pengelolaan lingkungan hidup”. "Makanya kedepan kita harapkan kepada semua pihak untuk memberikan dukungan kepada aksi-aksi penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup. Lebih khusus lagi adanya dukungan dari Gubernur baru untuk Papua yang lebih baik kedepan,” tutupnya. [PemprovPapua]
Menurut dia, ada sekian banyak kerusakan hutan yang terjadi sehingga berdampak pada kehidupan ekonomi, sosial maupun budaya masyarakat baik di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa dan wilayah lainnya di Indonesia. Kerusakan hutan tersebut, diharapkan agar tak sampai terjadi di Papua sehingga perlu diupayakan dukungan maupun upaya-upaya penyelamatan lingkungan dan hutan yang musti terprogram oleh Gubernur baru, yang akan dilantik dalam beberapa jam kedepan.
Apalagi hutan Papua merupakan warisan alam yang tersisa di Indonesia dimana dalam pengamatan terakhir banyak terjadi pembukaan lahan hutan karena semakin maraknya pemekaran-pemekaran kabupaten, pembukaan lahan perkebunan sawit yang terjadi setiap tahunnya, sehingga dibutuhkan kepemimpinan kuat yang mampu memberi kebijakan agar pembangunan yang akan dilakukan tetap mengutamakan kesejahteraan masyarakat dan menjaga keseimbangan lingkungan hidup, sehingga mampu mengatasi gejolak alam yang sering kali terjadi seperti longsor, banjir yang terjadi terus menerus," ujarnya.
Dia menambahkan, dengan dilantiknya pimpinan daerah yang baru, Greenpeace berharap dapat terjadi sebuah perubahan yang signifikan terhadap pembangunan di segala bidang dengan tetap memperhatikan aspek keseimbangan maupun ekosistem yang ada, terutama dalam pengelolaan sumber daya alam sebagai modal pembangunan daerah. Sebab dalam perkembangan saat ini, kerap terjadi banjir yang menimpa Kota Jayapura, menyusul pula tanah longsor, yang bila dibiarkan tanpa adanya upaya pencegahan maka dapat menimbulkan bencana dengan jumlah korban jiwa yang lebih besar pula.
Belum lagi beberapa waktu lalu air di Danau Sentani sampai naik merendam beberapa rumah warga. Sehingga beberapa warga terpaksa harus mengungsi ke penampungan sementara. Ini tentu sangat memprihatinkan dan semua itu terjadi akibat kurangnya perhatian terhadap pengelolaan lingkungan hidup”. "Makanya kedepan kita harapkan kepada semua pihak untuk memberikan dukungan kepada aksi-aksi penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup. Lebih khusus lagi adanya dukungan dari Gubernur baru untuk Papua yang lebih baik kedepan,” tutupnya. [PemprovPapua]