Dinas Kesehatan Papua Akui Tak Ada Petugas di Samenage
pada tanggal
Sunday, 28 April 2013
KOTA JAYAPURA - Meninggalnya 62 warga Distrik Samenage, Kabupaten Yahukimo, Papua, secara berturut-turut Januari-Maret 2013, diakui karena tak adanya petugas pelayanan kesehatan di daerah itu, saat kejadian memilukan itu terjadi. Pengakuan itu, disampaikan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Provinsi Papua, drg Jofet Rinta kepada wartawan, Selasa (23/04/2013) di Jayapura.
“Kami akui memang petugas kesehatan tidak berada di tempat, sehingga pasien yang sakit tak tertangani dengan baik. Dengan kejadian ini, kami juga akan membenahi kondisi pelayanan kesehatan di Yahokimo juga di daerah-daerah lainnya di Papua,” kata Jofet Rinta.
Seperti diberitakan, kasus kematian 62 warga Samenage tersebut, diungkap oleh Pastor Jhon Jonga, yang juga Peraih Yap Thiam Hien Award 2009 Bidang Penegakan Hak Asasi Manusia. Jhon Jonga menyebutkan, warga tersebut meninggal karena sakit dan tak mendapatkan pelayanan kesahatan yang baik. Menurut Jofet Rinta, saat mendengar kejadian itu, dia dengan cepat merespons.
”Saya mendapat email dari Pastor John Jonga, dan langsung saya berkomunikasi dengan Kadis Kesehatan Yahukimo. Saya meminta mereka segera menginvestigasi ke kampung tersebut,” katanya.
Kadis Kesehatan Yahukimo bersama Wakil Bupati dan lainnya, lanjutnya, langsung menuju Distrik Samenage. Selama beberapa hari, mereka melakukan investigasi, namun tak menemukan jumlah korban seperti yang dilaporkan Pastor Jhon Jonga.
“Bisa jadi angka 62 korban itu sebagai kasus kematian kumulatif,” tambah Josef. Dikatakan lagi, laporan kematian ke-62 warga Samenage itu, juga tidak mencantumkan tanggal kematian, tapi hanya nama-nama korban. “Untuk memastikan hal tersebut, agar bisa menemukan titik terang, Dinas Kesehatan Papua akan turun lagi ke lapangan dan sekaligus membawa serta wartawan untuk melihat langsung apa yang terjadi di sana,” katanya.
Dijelaskan, di Yahukimo terdapat sekitar 51 distrik dan 501 kampung. Dari 51 distrik itu, baru ada enam Puskemas dan 28 Puskesmas Pembantu.
“Untuk mendorong peningkatan pelayanan kesehatan, kami akan meminta penambahan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu serta menambah jumlah tenaga kesehatan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo,” katanya.
Untuk seluruh daerah Papua, katanya, masih dibutuhkan sekitar 6.000 tenaga kesehatan agar dapat mencapai peningkatan kualitas kesehatan. [SuaraPembaruan| JPNN]
“Kami akui memang petugas kesehatan tidak berada di tempat, sehingga pasien yang sakit tak tertangani dengan baik. Dengan kejadian ini, kami juga akan membenahi kondisi pelayanan kesehatan di Yahokimo juga di daerah-daerah lainnya di Papua,” kata Jofet Rinta.
Seperti diberitakan, kasus kematian 62 warga Samenage tersebut, diungkap oleh Pastor Jhon Jonga, yang juga Peraih Yap Thiam Hien Award 2009 Bidang Penegakan Hak Asasi Manusia. Jhon Jonga menyebutkan, warga tersebut meninggal karena sakit dan tak mendapatkan pelayanan kesahatan yang baik. Menurut Jofet Rinta, saat mendengar kejadian itu, dia dengan cepat merespons.
”Saya mendapat email dari Pastor John Jonga, dan langsung saya berkomunikasi dengan Kadis Kesehatan Yahukimo. Saya meminta mereka segera menginvestigasi ke kampung tersebut,” katanya.
Kadis Kesehatan Yahukimo bersama Wakil Bupati dan lainnya, lanjutnya, langsung menuju Distrik Samenage. Selama beberapa hari, mereka melakukan investigasi, namun tak menemukan jumlah korban seperti yang dilaporkan Pastor Jhon Jonga.
“Bisa jadi angka 62 korban itu sebagai kasus kematian kumulatif,” tambah Josef. Dikatakan lagi, laporan kematian ke-62 warga Samenage itu, juga tidak mencantumkan tanggal kematian, tapi hanya nama-nama korban. “Untuk memastikan hal tersebut, agar bisa menemukan titik terang, Dinas Kesehatan Papua akan turun lagi ke lapangan dan sekaligus membawa serta wartawan untuk melihat langsung apa yang terjadi di sana,” katanya.
Dijelaskan, di Yahukimo terdapat sekitar 51 distrik dan 501 kampung. Dari 51 distrik itu, baru ada enam Puskemas dan 28 Puskesmas Pembantu.
“Untuk mendorong peningkatan pelayanan kesehatan, kami akan meminta penambahan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu serta menambah jumlah tenaga kesehatan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo,” katanya.
Untuk seluruh daerah Papua, katanya, masih dibutuhkan sekitar 6.000 tenaga kesehatan agar dapat mencapai peningkatan kualitas kesehatan. [SuaraPembaruan| JPNN]