Di Biak, Paskah Diwarnai Pawai Salib Keling Kota
pada tanggal
Thursday, 4 April 2013
BIAK (BIAKNUMFOR) - Umat Kristiani di wilayah Kabupaten Biak Numfor khususnya di wilayah kota menyambut hari Paskah dengan berbagai cara. Ada yang melakukan pawai obor bersama, menggelar camping di sekitar gereja, ibadah malam paskah, pawai bersama dengan mengarak salib raksasa keliling Kota Biak dan diikuti ribuan orang, dan pada Minggu Paskah kemarin juga dilakukan lomba pencarian telur paskah khusus untuk anak-anak sekolah minggu.
Pawai bersama dengan mengarak salib raksasa diprakarsai oleh Jemaat GKI Eben Heizer Ridge. Ikut mengambil bagian dalam pawai ini ratusan tukang ojek yang ada di wilayah Kota Biak, sambil membawa salib raksasa sepanjang jalan pawai itu juga diiring dengan lagu-lagu rohani.
Penyambutan hari Paskah atau hari kebangkitan Yesus Kristus setelah tiga hari wafat mengalahkan maut sejak Jumat Agung hampir dilakukan di semua gereja dari berbagai dedominasi, yakni dengan menggelar ibadah malam paskah. Pada Minggu pagi lalu juga dilakukan ibadah Paskah, namun puncaknya pada malam Paskah khususnya di Gereja Katolik Paroki Santa Maria Biak.
“Kebangkitan Yesus Kritus atau dikenal dengan Paskah tentunya suatu bukti bahwa Yesus juga telah wafat selama tiga hari dan bangkit kembali lalu terangkat ke surga, dengan tujuan untuk menyelamatkan umat manusia,” papar Pastor Hari Wardana, SCJ yang memimpin misa perayaan Paskah di Gereja Katolik Paroki Santa Maria Biak, kemarin.
Dalam kotbahnya pula, Pastor Hari kembali mengajak semua umat katolik khususnya dan semua umat kristiani supaya tetap menjadikan perjalanan kisah sesangsara Kristus sejak disiksa, wafat dan bangkit dari antara orang mati setelah mengalahkan maut selama tiga hari sebagai suatu momentum untuk mengoreksi diri supaya kedepannya lebih baik lagi.
“Karena dosa-dosa umat manusia Yesus rela disalib hingga wafat lalu bangkit, menjadi pengikut Yesus tentunya tidak mudah. Banyak hal yang menjadi rintangan, namun yang pasti dari itu akan ada kehidupan baru nantinya,” pungkasnya. [CenderawasihPos]
Pawai bersama dengan mengarak salib raksasa diprakarsai oleh Jemaat GKI Eben Heizer Ridge. Ikut mengambil bagian dalam pawai ini ratusan tukang ojek yang ada di wilayah Kota Biak, sambil membawa salib raksasa sepanjang jalan pawai itu juga diiring dengan lagu-lagu rohani.
Penyambutan hari Paskah atau hari kebangkitan Yesus Kristus setelah tiga hari wafat mengalahkan maut sejak Jumat Agung hampir dilakukan di semua gereja dari berbagai dedominasi, yakni dengan menggelar ibadah malam paskah. Pada Minggu pagi lalu juga dilakukan ibadah Paskah, namun puncaknya pada malam Paskah khususnya di Gereja Katolik Paroki Santa Maria Biak.
“Kebangkitan Yesus Kritus atau dikenal dengan Paskah tentunya suatu bukti bahwa Yesus juga telah wafat selama tiga hari dan bangkit kembali lalu terangkat ke surga, dengan tujuan untuk menyelamatkan umat manusia,” papar Pastor Hari Wardana, SCJ yang memimpin misa perayaan Paskah di Gereja Katolik Paroki Santa Maria Biak, kemarin.
Dalam kotbahnya pula, Pastor Hari kembali mengajak semua umat katolik khususnya dan semua umat kristiani supaya tetap menjadikan perjalanan kisah sesangsara Kristus sejak disiksa, wafat dan bangkit dari antara orang mati setelah mengalahkan maut selama tiga hari sebagai suatu momentum untuk mengoreksi diri supaya kedepannya lebih baik lagi.
“Karena dosa-dosa umat manusia Yesus rela disalib hingga wafat lalu bangkit, menjadi pengikut Yesus tentunya tidak mudah. Banyak hal yang menjadi rintangan, namun yang pasti dari itu akan ada kehidupan baru nantinya,” pungkasnya. [CenderawasihPos]