Curah Hujan Besar, Kampung Nenewikarya Alami Pergeseran Tanah
pada tanggal
Monday, 15 April 2013
NENEWIKARYA (FAKFAK) - Curah hujan di Kabupaten Fakfak yang begitu besar belakangan ini telah mengakibatkan tanah longsor dan pergeseran tanah di kampung Nenewikarya, distrik Fakfak Tengah. Kampung Nenewikarya merupakan salah satu kampung yang berada pada Distrik Fakfak tengah dengan Jumlah Kepala Keluarga 42 jiwa. Mata pencaharian sehari-hari penduduk kampung ini adalah petani dan nelayan.
Ali Kutanggas, seorang warga kampung Nenewikarya, melaporkan kepada wartawan, musibah tanah longsor ini terjadi pada tanggal 10 April dini hari. Sampai saat ini warga masyarakat masih waspada apabila turun hujan. Karena menurut Ali, pasti terjadi pergeseran tanah saat hujan deras.
Musibah longsor dan pergeseran tanah yang terjadi pada tanggal 10 April lalu membuat Warga RT 3 kampung Nenewikarya panik dan mengungsi pada tetangga dan kerabat terdekat. Ali mengatakan hingga saat ini (15/04/2013) warga belum berani kembali kerumah masing-masing. Musibah ini tidak menimbulkan Korban Jiwa.
Musibah ini, kata Ali, sudah dilaporkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak oleh Sekretaris kampung Nenewikarya namun sampai saat ini belum mendapatkan tanggapan.
Kabupaten Fakfak merupakan salah satu Kabupaten tertua di Provinsi Papua Barat dengan Jumlah Penduduk 66.828 jiwa. Kabupaten Fakfak juga dikenal sebagai wilayah dengan curah hujan yang begitu tinggi, rata rata per tahun 3,530 mm. Sedangkan Distrik Fakfak Tengah memiliki jumlah penduduk 9.872 Jiwa yang tersebar di 1 kelurahan dan 11 Kampung, yakni Kelurahan Danaweria, Kampung Kayu Merah, Katemba, Raduria, Brongkendik, Air Besar, Kanantare, Mandopma, Pasir Putih, Pirma, Sakartemin, Nemiwikarya. Kampung Nenewikarya merupakan salah satu kampung yang berada pada Distrik Fakfak tengah dengan Jumlah Kepala Keluarga 42 jiwa, mata pencaharian sehari hari Petani dan Nelayan. [TabloidJubi]
Ali Kutanggas, seorang warga kampung Nenewikarya, melaporkan kepada wartawan, musibah tanah longsor ini terjadi pada tanggal 10 April dini hari. Sampai saat ini warga masyarakat masih waspada apabila turun hujan. Karena menurut Ali, pasti terjadi pergeseran tanah saat hujan deras.
Musibah longsor dan pergeseran tanah yang terjadi pada tanggal 10 April lalu membuat Warga RT 3 kampung Nenewikarya panik dan mengungsi pada tetangga dan kerabat terdekat. Ali mengatakan hingga saat ini (15/04/2013) warga belum berani kembali kerumah masing-masing. Musibah ini tidak menimbulkan Korban Jiwa.
Musibah ini, kata Ali, sudah dilaporkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak oleh Sekretaris kampung Nenewikarya namun sampai saat ini belum mendapatkan tanggapan.
Kabupaten Fakfak merupakan salah satu Kabupaten tertua di Provinsi Papua Barat dengan Jumlah Penduduk 66.828 jiwa. Kabupaten Fakfak juga dikenal sebagai wilayah dengan curah hujan yang begitu tinggi, rata rata per tahun 3,530 mm. Sedangkan Distrik Fakfak Tengah memiliki jumlah penduduk 9.872 Jiwa yang tersebar di 1 kelurahan dan 11 Kampung, yakni Kelurahan Danaweria, Kampung Kayu Merah, Katemba, Raduria, Brongkendik, Air Besar, Kanantare, Mandopma, Pasir Putih, Pirma, Sakartemin, Nemiwikarya. Kampung Nenewikarya merupakan salah satu kampung yang berada pada Distrik Fakfak tengah dengan Jumlah Kepala Keluarga 42 jiwa, mata pencaharian sehari hari Petani dan Nelayan. [TabloidJubi]