Benhur Tommy Mano Nilai Penjadwalan Ulang Persipura - Arema Cronorus Indikasikan Mafia Sepakbola
pada tanggal
Sunday, 7 April 2013
KOTA JAYAPURA - Suara-suara untuk menghapus mafia sepakbola di Indonesia kembali didengungkan, kali ini yang ikut bersuara adalah Ketua Umum Persipura Jayapura Benhur Tommy Mano (BTM).
Melihat perkembangan di Indonesia super League (ISL) saat ini, BTM memandang penjadwalan ulang pertandingan Arema Cronorus mengindikasikan ada mafia sepakbola yang bermain dan Persipura yang akan menjadi korbannya.
“Kenapa kita sudah bersatu, kita sudah hapuskan KPSI sekarang Persipura mau dicundangi dengan jadwal itu, kenapa? Tidak boleh begitu dong PSSI dan BLI,” ucapnya lirih.
Ia pun mempertanyakan keputusan BLI yang menunda pertandingan antara tuan rumah Persib Bandung melawan Arema Cronorus yang beberapa kali terpaksa ditunda.
Dipandangannya setelah dilaksanakannya KLB PSSI 17 Maret 2013 lalu, laga tersebut bisa dilangsungkan, tetapi ada kecendrungan pihak BLI sengaja menunda hingga laga Persipura berlangsung.
“Kemarin kan dia main tanggal 17 (Persib vs Arema) tapi karena ada Kongres Luar Biasa bisa ditunda tanggal 19 atau 20, kenapa harus tunggu Persipura main dulu? Sekarang kita lihat Arema dan persipura sangat mepet (di klasemen), ini kan ada satu permainan ada mafia untuk jadwal persipura, harus konsekuen dong BLI dengan jadwal jangan merugikan Persipura,” tuturnya lagi.
Mengungkit masa lalu, BTM berargumen dulu BLI di awal kemunculan LPI meminta Persipura untuk tetap berada di ISL dan dengan keteguhan Tim Mutiara Hitam pun memutuskan tetap berada di Liga tersebut, tetapi setelah itu ia mempertanyakan mengapa Badan Liga ingin berbuat sesuatu yang dapat menciderai nilai sportifitas.
Menurutnya keberadaan Persipura saat ini cukup memberi pengaruh bagi klub-klub lain, bila pada waktu itu Mutiara Hitam memilih untuk bergabung ke LPI maka BTM yakin akan banyak klub lain yang akan mengikuti. [BintangPapua]
Melihat perkembangan di Indonesia super League (ISL) saat ini, BTM memandang penjadwalan ulang pertandingan Arema Cronorus mengindikasikan ada mafia sepakbola yang bermain dan Persipura yang akan menjadi korbannya.
“Kenapa kita sudah bersatu, kita sudah hapuskan KPSI sekarang Persipura mau dicundangi dengan jadwal itu, kenapa? Tidak boleh begitu dong PSSI dan BLI,” ucapnya lirih.
Ia pun mempertanyakan keputusan BLI yang menunda pertandingan antara tuan rumah Persib Bandung melawan Arema Cronorus yang beberapa kali terpaksa ditunda.
Dipandangannya setelah dilaksanakannya KLB PSSI 17 Maret 2013 lalu, laga tersebut bisa dilangsungkan, tetapi ada kecendrungan pihak BLI sengaja menunda hingga laga Persipura berlangsung.
“Kemarin kan dia main tanggal 17 (Persib vs Arema) tapi karena ada Kongres Luar Biasa bisa ditunda tanggal 19 atau 20, kenapa harus tunggu Persipura main dulu? Sekarang kita lihat Arema dan persipura sangat mepet (di klasemen), ini kan ada satu permainan ada mafia untuk jadwal persipura, harus konsekuen dong BLI dengan jadwal jangan merugikan Persipura,” tuturnya lagi.
Mengungkit masa lalu, BTM berargumen dulu BLI di awal kemunculan LPI meminta Persipura untuk tetap berada di ISL dan dengan keteguhan Tim Mutiara Hitam pun memutuskan tetap berada di Liga tersebut, tetapi setelah itu ia mempertanyakan mengapa Badan Liga ingin berbuat sesuatu yang dapat menciderai nilai sportifitas.
Menurutnya keberadaan Persipura saat ini cukup memberi pengaruh bagi klub-klub lain, bila pada waktu itu Mutiara Hitam memilih untuk bergabung ke LPI maka BTM yakin akan banyak klub lain yang akan mengikuti. [BintangPapua]