Bantuan Korban Gempa Tolikara Hanya Bisa Dikirim Menggunakan Helikopter
pada tanggal
Wednesday 10 April 2013
KARUBAGA (TOLIKARA) - Gempa bumi berkekuatan 7,2 skala richter yang mengguncang Kabupaten Tolikara, Papua pada Sabtu, 6 April lalu, mengakibatkan bencana longsor. Kini warga yang terisolir akibat bencana tersebut, sangat membutuhkan bantuan berupa makanan dan obat-obatan.
Berdasarkan pantauan udara menggunakan helikopter, terlihat pemukiman dan ladang warga di Distrik Kembu, Umage, dan Distrik Goyageserta rusak dihantam tanah longsor.
Bupati Tolikara, Usman Wanimbo, yang ikut melakukan peninjauan udara, menjelaskan, ada ribuan warga di tiga distrik (kecamatan) itu kini mengalami kekurangan makanan.
“Mereka kini kesulitan mendapat bahan makanan, karena selain merusak rumah, longsor akibat gempa juga merusak seluruh kebun mereka," ujar Usman Tolikara, Senin (08/04/2013).
Dia pun berharap, pemerintah provinsi turun tangan untuk memberi bantuan berupa makanan, air bersih, dan obat-obatan kepada warga. Sulitnya akses transportasi menuju lokasi bencana yang terletak di 2.700 meter di atas permukaan laut, dituding sebagai alasan lambatnya distribusi bantuan ke lokasi bencana. Untuk sampai ke lokasi kejadian hanya bisa ditempuh dengan helikopter.
Seperti diberitakan, gempa 7,2 SR mengguncang timur laut Tolikara berpusat di darat dan tidak berpotensi tsunami. Gempa tersebut mengakibatkan kakak beradik Jefron dan Roni Wenda, tewas akibat tertimbung longsor saat sedang berkebun.
Memang dalam dua bulan terakhir, kabupaten tersebut kerap dirundung bencana alam. Sebelumnya, longsor juga terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi. Bencana tersebut merenggut nyawa tujuh orang warga dan merusak ratusan Honay (rumah adat warga pegunungan) serta puluhan hektare kebun warga. [SindoTV]
Berdasarkan pantauan udara menggunakan helikopter, terlihat pemukiman dan ladang warga di Distrik Kembu, Umage, dan Distrik Goyageserta rusak dihantam tanah longsor.
Bupati Tolikara, Usman Wanimbo, yang ikut melakukan peninjauan udara, menjelaskan, ada ribuan warga di tiga distrik (kecamatan) itu kini mengalami kekurangan makanan.
“Mereka kini kesulitan mendapat bahan makanan, karena selain merusak rumah, longsor akibat gempa juga merusak seluruh kebun mereka," ujar Usman Tolikara, Senin (08/04/2013).
Dia pun berharap, pemerintah provinsi turun tangan untuk memberi bantuan berupa makanan, air bersih, dan obat-obatan kepada warga. Sulitnya akses transportasi menuju lokasi bencana yang terletak di 2.700 meter di atas permukaan laut, dituding sebagai alasan lambatnya distribusi bantuan ke lokasi bencana. Untuk sampai ke lokasi kejadian hanya bisa ditempuh dengan helikopter.
Seperti diberitakan, gempa 7,2 SR mengguncang timur laut Tolikara berpusat di darat dan tidak berpotensi tsunami. Gempa tersebut mengakibatkan kakak beradik Jefron dan Roni Wenda, tewas akibat tertimbung longsor saat sedang berkebun.
Memang dalam dua bulan terakhir, kabupaten tersebut kerap dirundung bencana alam. Sebelumnya, longsor juga terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi. Bencana tersebut merenggut nyawa tujuh orang warga dan merusak ratusan Honay (rumah adat warga pegunungan) serta puluhan hektare kebun warga. [SindoTV]