Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua : Tidak Ada Korban Jiwa, Pasca Gempa 7,2 SR
pada tanggal
Sunday, 7 April 2013
KOTA JAYAPURA - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Didi Agus Prihatno menyebut tak ada korban luka dan jiwa maupun kerusakan yang disebabkan Gempa tektonik berkekuatan 7,2 skala richter yang berpusat di 56 kilo meter Kabupaten Tolikara.
Melalui ponselnya, Sabtu (06/04/2012) dia menjelaskan, Kabupaten Tolikara sendiri adalah daerah di Pegunungan Papua yang berbatasan langsung dengan beberapa kabupaten lainnya yakni kanan ada Mamberamo Tengah, Timur di Mamberamo Raya serta Jayawijaya dan Puncak Jaya.
Tidak hanya itu, titik kordinat pusat gempa sebenarnya memang lebih dekat Tolikara namun juga dekat daerah aliran sungai Mamberamo yang belum ada bangunan kontruksi beton.
Dengan demikian, pusat gempa yang menurut BMKG berada di daerah Tolikara yang berkaitan dekat dengan Daerah Aliran Sungai Mamberamo itu, tak menimbulkan kerusakan ataupun korban jiwa dan luka.
"Saya barusan mendapat informasi dari Karubaga ibu kota kabupaten Tolikara bahwa disana tak ada kerusakan ataupun korban. Pusat gempa ini dekat dengan Mamberamo Tengah dan Raya tepatnya daerah aliran Sungai Mamberamo. Di sana juga belum ada bangunan masih hutan belantara sehingga tak ada korban apa pun. Longsor juga dilaporkan tidak ada," terang Didi Agus.
Dia menambahkan, BPBD Papua terus melakukan pengecekan di seluruh daerah di Papua sebab getaran gempa juga dirasakan hingga radius yang jauh, seperti contoh kota Jayapura, Timika, Biak.
"Belum ada laporan soal kerusakan maupun korban. Kita terus kroscek," pungkas Didi Agus.
Sebelumnya dilaporkan guncangan gempa juga dirasakan masyarakat kota Jayapura dan sekitarnya yang berhamburan keluar rumah dan bangunan lainnya.
Bahkan, para wartawan yang sedang mengikuti Konferensi Tahunan Aliansi Jurnalis Independen Papua di salah satu hotel di Jayapura langsung berhamburan bersama para pengunjung hotel lainnya.
"Goyangan keras sekali. Makanya kami semua lari keluar dari acara pertemuan," kata Alex Loen seorang peserta Konferta.
Kerasnya goncangan gempa yang dirasakan selama beberapa detik itu juga membuat beberapa pengunjung hotel trauma dan takut masuk kembali dalam gedung.
"Saya di luar dulu. Masih rasa takut akan gempa lagi," ujar Anang Budiono seorang pengunjung Hotel Horizon Jayapura.
Belum ada laporan kerusakan ataupun korban akibat gempa tersebut.
Data BMKG menyebutkan pusat gempa berkekuatan 7,2 skala richter yang ikut terasa guncangannya di Jayapura berpusat di 56 kilo meter Timur Laut kabupaten Tolikara Papua dengan kedalaman 173 kilo meter. [MetroTV]
Melalui ponselnya, Sabtu (06/04/2012) dia menjelaskan, Kabupaten Tolikara sendiri adalah daerah di Pegunungan Papua yang berbatasan langsung dengan beberapa kabupaten lainnya yakni kanan ada Mamberamo Tengah, Timur di Mamberamo Raya serta Jayawijaya dan Puncak Jaya.
Tidak hanya itu, titik kordinat pusat gempa sebenarnya memang lebih dekat Tolikara namun juga dekat daerah aliran sungai Mamberamo yang belum ada bangunan kontruksi beton.
Dengan demikian, pusat gempa yang menurut BMKG berada di daerah Tolikara yang berkaitan dekat dengan Daerah Aliran Sungai Mamberamo itu, tak menimbulkan kerusakan ataupun korban jiwa dan luka.
"Saya barusan mendapat informasi dari Karubaga ibu kota kabupaten Tolikara bahwa disana tak ada kerusakan ataupun korban. Pusat gempa ini dekat dengan Mamberamo Tengah dan Raya tepatnya daerah aliran Sungai Mamberamo. Di sana juga belum ada bangunan masih hutan belantara sehingga tak ada korban apa pun. Longsor juga dilaporkan tidak ada," terang Didi Agus.
Dia menambahkan, BPBD Papua terus melakukan pengecekan di seluruh daerah di Papua sebab getaran gempa juga dirasakan hingga radius yang jauh, seperti contoh kota Jayapura, Timika, Biak.
"Belum ada laporan soal kerusakan maupun korban. Kita terus kroscek," pungkas Didi Agus.
Sebelumnya dilaporkan guncangan gempa juga dirasakan masyarakat kota Jayapura dan sekitarnya yang berhamburan keluar rumah dan bangunan lainnya.
Bahkan, para wartawan yang sedang mengikuti Konferensi Tahunan Aliansi Jurnalis Independen Papua di salah satu hotel di Jayapura langsung berhamburan bersama para pengunjung hotel lainnya.
"Goyangan keras sekali. Makanya kami semua lari keluar dari acara pertemuan," kata Alex Loen seorang peserta Konferta.
Kerasnya goncangan gempa yang dirasakan selama beberapa detik itu juga membuat beberapa pengunjung hotel trauma dan takut masuk kembali dalam gedung.
"Saya di luar dulu. Masih rasa takut akan gempa lagi," ujar Anang Budiono seorang pengunjung Hotel Horizon Jayapura.
Belum ada laporan kerusakan ataupun korban akibat gempa tersebut.
Data BMKG menyebutkan pusat gempa berkekuatan 7,2 skala richter yang ikut terasa guncangannya di Jayapura berpusat di 56 kilo meter Timur Laut kabupaten Tolikara Papua dengan kedalaman 173 kilo meter. [MetroTV]