Abraham Octovianus Atururi : Meninggal 4, Bukan 95 Orang
pada tanggal
Thursday, 4 April 2013
KOTA JAYAPURA - Adanya pemberitaan yang menyebutkan 95 orang meninggal akibat busung lapar di Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat, dibantah. Pemprov Papua Barat mengaku hanya 4 warga
meninggal akibat wabah busung lapar di Distrik Kwor, Kabupaten Tambrauw.
Sehingga media massa diminta untuk tak membesar-besarkan kejadian
tersebut.
Demikian diutarakan Gubernur Papua Barat Abraham Octovianus Atururi ketika dikonfirmasi usai pertemuan bersama Kapolda Papua di Mapolda Papua, Jayapura, Rabu (3/4). Dikatakannya, pihaknya bersama Muspida setempat telah melakukan rapat koordinasi guna menanggulangi wabah busung lapar di Distrik Kwor.
“Kami telah mengirimkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Palang Merah serta obat-obatan, bahan makaman dan lain-lain ke lokasi kejadian di Distrik Kwor,” katanya.
Terpisah, Kapolres Sorong AKBP Zulfan mengutarakan, Pemda Tambarauw telah mengakui korban meninggal akibat kurang gizi tak sebanyak yang diwartakan media massa. “Itu tak benar, karena kami sudah mengecek ke lokasi,”ujarnya. Namun demikian, pihaknya akan bekerjasama dengan Pemda Tambrauw untuk menanggulangi bencana peristiwa tersebut berupa bantuan bahan makanan dan obat-obatan.
Sebagaimana diwartakan, sebanyak 95 balita dan anak-anak berusia 5-10 tahun yang tersebar di 5 Kampung di Distrik Kwor, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat masing-masing Kampung Jocjoker, Kosefo, Baddei, Sukuwes dan Krisnos meninggal secara tragis akibat busung lapar dan penyakit yang terjadi sejak Oktober 2012 hingga Pebruari 2013. [BintangPapua]
Demikian diutarakan Gubernur Papua Barat Abraham Octovianus Atururi ketika dikonfirmasi usai pertemuan bersama Kapolda Papua di Mapolda Papua, Jayapura, Rabu (3/4). Dikatakannya, pihaknya bersama Muspida setempat telah melakukan rapat koordinasi guna menanggulangi wabah busung lapar di Distrik Kwor.
“Kami telah mengirimkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Palang Merah serta obat-obatan, bahan makaman dan lain-lain ke lokasi kejadian di Distrik Kwor,” katanya.
Terpisah, Kapolres Sorong AKBP Zulfan mengutarakan, Pemda Tambarauw telah mengakui korban meninggal akibat kurang gizi tak sebanyak yang diwartakan media massa. “Itu tak benar, karena kami sudah mengecek ke lokasi,”ujarnya. Namun demikian, pihaknya akan bekerjasama dengan Pemda Tambrauw untuk menanggulangi bencana peristiwa tersebut berupa bantuan bahan makanan dan obat-obatan.
Sebagaimana diwartakan, sebanyak 95 balita dan anak-anak berusia 5-10 tahun yang tersebar di 5 Kampung di Distrik Kwor, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat masing-masing Kampung Jocjoker, Kosefo, Baddei, Sukuwes dan Krisnos meninggal secara tragis akibat busung lapar dan penyakit yang terjadi sejak Oktober 2012 hingga Pebruari 2013. [BintangPapua]