Obor 100 Tahun IMT Diarak : GKI di Tanah Papua Dukung Perayaan 100 Tahun IMT
pada tanggal
Saturday 30 March 2013
ARGAPURA (KOTA JAYAPURA) - Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Alberth Yoku, S.Th mengatakan, seluruh umat GKI di Tanah Papua sangat mendukung acara akbar perayaan 100 Tahun Injil Masuk Toraja (IMT). Sebagai bentuk dukungan itu, kini pihaknya telah menyiapkan sedikitnya 1000 anggota jemaat sebagai utusan mengikuti acara puncak 100 tahun Injil Masuk Toraja pada tanggal 23 S/d 26 Juli 2013 di Toraja.
” Kami Umat GKI yang terdiri dari 45 Klasis, 12 Bakal Klasis dan 20100 Jemaat di Tanah Papua mendukung perayaan ini,”katanya kepada wartawan usai menerima penyerahan Obor 100 tahun Injil masuk Toraja dari Panitia dan Ketua IKT Papua DR. Yohanis Rante, M.Si di Kantor Sinode GKI, Argapura, Rabu (27/3) kemarin.
Dukungan ini, selain karena antara Sinode GKI di Tanah Papua dan Sinode GKI Toraja sudah ada komitmen bersama yang disepakati pada perayaan 100 tahun Injil masuk Metudeby, juga karena sebagai sesama umat Kristiani sudah dipersatukan dalam Tuhan Yesus Kristus.” Salah satu isi MOU saat itu, yakni bekerja sama dalam perayaan-perayaan keagamaan termasuk 100 Tahun Injil masuk Toraja, dan orang Toraja yang ada di Papua sudah berkomitmen tidak mendirikan Gereja Toraja, tetapi bergabung dalam jemaat yang sudah ada di Papua,”kata Pdt Alberth Yoku.
Untuk diketahui Rabu (27/03) sekitar pukul 14.30 WIT, obor 100 tahun Injil Masuk Toraja tiba di Jayapura dengan menggunakan pesawat Garuda airlines. Rombongan pembawa obor pun disambut dengan kalungan bunga Oleh Ketua IKT Kabupaten Jayapura dan ketua Panitia, Daniel Gerden yang mengenakan busana adat Toraja.
Selanjutnya Obor diarak dengan puluhan kendaraan baik rodak dua maupun roda empat ke Kantor Sinode GKI di Argapura. Obor yang terbit dari pipa besi ini diterima langusng oleh Ketua Sinode didampingi sejumlah pengurus lainnya.
Ketua Umum IKT (Ikatan Keluarga Toraja) Provinsi Papua DR.Drs. Yohanis Rante, M.Si mengatakan, obor ini dibawa dari Toraja dalam rangka 100 tahun Injil masuk ke Toraja.
“Obor ini dinyalakan di Toraja, kemudian gereja Toraja membagi kepada semua jemaat dimana pun berada, termasuk dimana orang Toraja berada yaitu di Papua, Papua Barat, Kalimantan, Sulawesi, Sumatra, Jawa, Singapura, Malaysia dan lain sebagainya,” urainya kepada wartawan Rabu (27/03) di Bandara Sentani.
Diungkapkan, obor ini yang memberi terang kepada manusia, khususnya orang Toraja, dimana tadinya mereka dalam situasi atau kepercayaan animism, maka dengan datangnya Injil ini membawa simbol terang.
“Awalnya di Toraja, para Zendinglah yang membawa Injil itu, lalu mulai membangun sekolah-sekolah di Toraja. Sehingga, yang membangun sekolah tersebut bukanlah pemerintah,” ujarnya.
Dipaparkan, ketika obor Toraja ini sudah sampai di seluruh wilayah dimana orang Toraja berada, obor ini akan kembali ke Toraja tanggal 26 Juli.
“Setelah dibagikan, maka obor ini akan dikumpul lagi ke Toraja pada acara syukuran yang digelar tanggal 26 Juli 2013,” tandasnya.
Yohanis menyebutkan, jemaat GKI bersama orang Toraja akan mengantar ke Toraja. Pasalnya, orang Toraja di Papua sebagian besar merupakan warga GKI.
Untuk diketahui, momen Perayaan 100 Tahun Injil Masuk Toraja ini merupakan peristiwa yang sangat fundamental dan bersejarah, termasuk bagi warga Toraja yang ada di Papua dan Papua Barat. Karena itu mengingat pentinya momen ini, diajak kepada seluruh warga Toraja dan Umat Tuhan di Tanah Papua mendoakan dan mendukung kegiatan ini sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Allah Pencipta.
Filosopinya, hal ini hanya dirayakan sekali selama 100 tahun. Artinya, tahun 2113 (100 tahun lagi) baru dirayakan. Dan patut diketahui bahwa tidak mungkin orang Toraja ada di Papua, kalau tidak ada Injil Masuk Toraja 100 Tahun lalu.
Perayaan 100 tahun injil masuk Toraja ini bukan hanya milik orang Toraja atau gereja tertentu, tetapi umum semua umat dari berbagai denominasi gereja lainnya. Seperti GKI, Katholik dan Pentakosta. [BintangPapua]