Kominfo Perluas "Desa Informasi" ke Raja Ampat
pada tanggal
Friday, 14 December 2012
WAISAI (RAJA AMPAT) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus menggalakan program Desa Informasi sampai ke pelosok Indonesia. Program tersebut bertujuan untuk membuat masyarakat di daerah yang dijangkaunya melek informasi.
Setelah di Kabupaten Belu, NTT, Kabupaten Boven Digoel, Papua, kini giliran di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat yang disambangi Desa Informasi. Peluncurannya diresmikan langsung oleh Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Syukri Batubara yang didampingi Bupati Raja Ampat Marcus Wanma, Sabtu (8/12/2012).
Syukri mengatakan, hal terpenting dari pencanangan program Desa Informasi adalah mewujudkan Indonesia Connected. Desa Informasi merupakan salah satu terobosan yang dilakukan Kemenkominfo sejak 2009 lalu, khususnya Penyelenggaraan Pos dan Informatika, sebagai solusi mengurangi kesenjangan informasi antara desa dan perkotaan di seluruh wilayah Indonesia.
Desa Informasi tersebut fokus pada wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Kabupaten Raja Ampat sendiri berbatasan dengan negara tetangga Filipina.
"Ini sesuatu yang baru dan positif, tetapi tetap harus diawasi karena tidak sedikit konten negatif ada di internet, termasuk konten atau situs-situs dari negara tetangga kita (Filipina)," ujar Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Syukri Batubara menjawab pertanyaan Okezone di Raja Ampat.
Desa Informasi di Kabupaten Raja Ampat terdiri dari beberapa unsur yaitu Desa Dering, Desa pintar, Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK), Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) dan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM).
Dalam acara peresmian, Dirjen Kominfo juga melakukan serah terima MPLIK dengan Bupati Raja Ampat.
Adapun sarana komunikasi data terdiri dari tujuh unit PLIK yang ditempatkan di kecamatan, sedangkan dua unit MPLIK akan ditempatkan di sekolah dan pelayanan secara mobile.
Sementara itu, Bupati Raja Ampat Marcus Wanma menyatakan senang dan menyambut baik program bantuan Kominfo. "Tentu saja ini bakal membuka akses baik dalam maupun luar negeri. Sehingga akan banyak perkembangan pengetahuan dunia luar terhadap masyarakat dan khususnya anak-anak," ujarnya.
"Tentunya kita akan terus meningkatkan keterampilan, dengan demikian taraf hidup masyarakat Raja Ampat akan terangkat melalui informasi ini," sambung Marcus.
Dia juga mengakui bahwa sumbangan serupa (pelayanan internet) juga pernah dilakukan dua kementerian lain yakni Kemendiknas dan Kemenhub, selain yang baru-baru ini dari Kominfo
"Dengan begitu, ini bakal menguntungkan kita, khususnya masyarakat dan pelajar disini, fasilitas bertambah, informasi makin banyak yang masuk ke Desa Waisai, Raja Ampat," tuturnya (Okezone)
Setelah di Kabupaten Belu, NTT, Kabupaten Boven Digoel, Papua, kini giliran di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat yang disambangi Desa Informasi. Peluncurannya diresmikan langsung oleh Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Syukri Batubara yang didampingi Bupati Raja Ampat Marcus Wanma, Sabtu (8/12/2012).
Syukri mengatakan, hal terpenting dari pencanangan program Desa Informasi adalah mewujudkan Indonesia Connected. Desa Informasi merupakan salah satu terobosan yang dilakukan Kemenkominfo sejak 2009 lalu, khususnya Penyelenggaraan Pos dan Informatika, sebagai solusi mengurangi kesenjangan informasi antara desa dan perkotaan di seluruh wilayah Indonesia.
Desa Informasi tersebut fokus pada wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Kabupaten Raja Ampat sendiri berbatasan dengan negara tetangga Filipina.
"Ini sesuatu yang baru dan positif, tetapi tetap harus diawasi karena tidak sedikit konten negatif ada di internet, termasuk konten atau situs-situs dari negara tetangga kita (Filipina)," ujar Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Syukri Batubara menjawab pertanyaan Okezone di Raja Ampat.
Desa Informasi di Kabupaten Raja Ampat terdiri dari beberapa unsur yaitu Desa Dering, Desa pintar, Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK), Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) dan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM).
Dalam acara peresmian, Dirjen Kominfo juga melakukan serah terima MPLIK dengan Bupati Raja Ampat.
Adapun sarana komunikasi data terdiri dari tujuh unit PLIK yang ditempatkan di kecamatan, sedangkan dua unit MPLIK akan ditempatkan di sekolah dan pelayanan secara mobile.
Sementara itu, Bupati Raja Ampat Marcus Wanma menyatakan senang dan menyambut baik program bantuan Kominfo. "Tentu saja ini bakal membuka akses baik dalam maupun luar negeri. Sehingga akan banyak perkembangan pengetahuan dunia luar terhadap masyarakat dan khususnya anak-anak," ujarnya.
"Tentunya kita akan terus meningkatkan keterampilan, dengan demikian taraf hidup masyarakat Raja Ampat akan terangkat melalui informasi ini," sambung Marcus.
Dia juga mengakui bahwa sumbangan serupa (pelayanan internet) juga pernah dilakukan dua kementerian lain yakni Kemendiknas dan Kemenhub, selain yang baru-baru ini dari Kominfo
"Dengan begitu, ini bakal menguntungkan kita, khususnya masyarakat dan pelajar disini, fasilitas bertambah, informasi makin banyak yang masuk ke Desa Waisai, Raja Ampat," tuturnya (Okezone)