Kabui, Miniatur Ikon Raja Ampat yang Lebih Murah
pada tanggal
Friday, 14 December 2012
WAISAI (RAJA AMPAT) - Pulau Wayag tersohor di kalangan wisatawan mancanegara sebagai ikon wisata Raja Ampat, Papua Barat. Bila destinasi ini sulit dijangkau, ada Teluk Kabui sebagai miniaturnya.
Landskap keras dari tebing dan berbukitan itu menjulang tinggi. Corak yang beraneka ragam dan unik menjadikan panorama tersendiri, yang bakal memanjakan mata siapapun didekatnya.
Hijaunya vegetasi di tumpukan pulau-pulau yang tersebar menjadi kamuflase yang sempurna seakan membungkus ratusan gugusan tebing berbentuk kerucut yang menyerupai pulau-pulau kecil. Itulah Teluk Kabui, orang menyebutnya sebagai miniatur Pulau Wayag, ikon eksotik di Kabupaten Raja Ampat, Propinsi Papua Barat.
Teluk Kabui menjadi alternatif untuk wisatawan bisa menikmati surga terakhir di dunia itu. Pasalnya, jarak yang harus ditempuh menuju Pulau Wayag cukup jauh memakan waktu tiga jam, menggunakan perahu cepat. Belum lagi ongkosnya yang mahal, antara Rp10 juta hingga Rp12 juta untuk sekali jalan.
Nah, bagaimana caranya Anda bisa sampai ke Teluk Kabui? Tempat ini bisa Anda capai dengan menyewa perahu cepat dari Waisai, Ibu Kota Kabupaten Raja Ampat. Harga sewa perahu sekira Rp2 juta sampai Rp2,5 juta untuk delapan orang, jauh lebih murah ketimbang ke Pulau Wayag. Sementara, perjalanan hanya ditempuh sekira 45-60 menit, tergantung kondisi cuaca.
Di Teluk Kabui, terdapat ratusan pulau kecil yang menyembul dari dasar laut. Anda bisa melakukan kegiatan, seperti diving, snorkeling, caving, atau sekadar bercengkerama dengan ikan-ikan yang begitu jelas terlihat dari permukaan.
Beruntung, Okezone dapat melihat langsung dengan kondisi alam yang begitu bersahabat, ombak seakan menyambut dengan ketenangannya. Sehingga, siapapun yang datang akan langsung menikmati keindahan dan kehijauan panorama alam di Teluk Kabui.
Satu yang menjadi ciri khas destinasi yang terletak antara Pulau Waigeo dan Pulau Gam itu adalah berdirinya puluhan pulau karang yang tersebar begitu cantik. Pulau-pulau karang ini memiliki ukuran bermacam-macam, mulai yang kecil hingga besar.
“Di sinilah yang membedakan Bunaken di Manado dengan Raja Ampat, yakni batu-batu karang yang besar, tinggi, dan jumlahnya banyak. Batu karang itulah keunggulan dan ciri khas di Raja Ampat,” kata Weraldus Wae, warga setempat yang juga pemandu wisata.
Di tempat ini juga, Kata Weraldus, selain menikmati perairan yang dangkal dan jernih, batu karang yang menonjol, wisatawan juga bisa menikmati keindahan pasir timbul yang terletak di tengah-tengah laut. “Pasir itu muncul hanya sesaat, terutama saat cuaca bagus dan ombak laut tidak pasang,” jelasnya.
Keindahan Teluk Kabui inilah yang oleh orang sekitar menyebutnya sebagai surga terakhir miniatur Pulau Wayag. “Raja Ampat juga memilki tempat wisata lain yang tak kalah hebat, yakni Pulau Mayalibit dan Desa Wisata Arborek,” kata Weraldus menutup pembicaraan. (Okezone)
Landskap keras dari tebing dan berbukitan itu menjulang tinggi. Corak yang beraneka ragam dan unik menjadikan panorama tersendiri, yang bakal memanjakan mata siapapun didekatnya.
Hijaunya vegetasi di tumpukan pulau-pulau yang tersebar menjadi kamuflase yang sempurna seakan membungkus ratusan gugusan tebing berbentuk kerucut yang menyerupai pulau-pulau kecil. Itulah Teluk Kabui, orang menyebutnya sebagai miniatur Pulau Wayag, ikon eksotik di Kabupaten Raja Ampat, Propinsi Papua Barat.
Teluk Kabui menjadi alternatif untuk wisatawan bisa menikmati surga terakhir di dunia itu. Pasalnya, jarak yang harus ditempuh menuju Pulau Wayag cukup jauh memakan waktu tiga jam, menggunakan perahu cepat. Belum lagi ongkosnya yang mahal, antara Rp10 juta hingga Rp12 juta untuk sekali jalan.
Nah, bagaimana caranya Anda bisa sampai ke Teluk Kabui? Tempat ini bisa Anda capai dengan menyewa perahu cepat dari Waisai, Ibu Kota Kabupaten Raja Ampat. Harga sewa perahu sekira Rp2 juta sampai Rp2,5 juta untuk delapan orang, jauh lebih murah ketimbang ke Pulau Wayag. Sementara, perjalanan hanya ditempuh sekira 45-60 menit, tergantung kondisi cuaca.
Di Teluk Kabui, terdapat ratusan pulau kecil yang menyembul dari dasar laut. Anda bisa melakukan kegiatan, seperti diving, snorkeling, caving, atau sekadar bercengkerama dengan ikan-ikan yang begitu jelas terlihat dari permukaan.
Beruntung, Okezone dapat melihat langsung dengan kondisi alam yang begitu bersahabat, ombak seakan menyambut dengan ketenangannya. Sehingga, siapapun yang datang akan langsung menikmati keindahan dan kehijauan panorama alam di Teluk Kabui.
Satu yang menjadi ciri khas destinasi yang terletak antara Pulau Waigeo dan Pulau Gam itu adalah berdirinya puluhan pulau karang yang tersebar begitu cantik. Pulau-pulau karang ini memiliki ukuran bermacam-macam, mulai yang kecil hingga besar.
“Di sinilah yang membedakan Bunaken di Manado dengan Raja Ampat, yakni batu-batu karang yang besar, tinggi, dan jumlahnya banyak. Batu karang itulah keunggulan dan ciri khas di Raja Ampat,” kata Weraldus Wae, warga setempat yang juga pemandu wisata.
Di tempat ini juga, Kata Weraldus, selain menikmati perairan yang dangkal dan jernih, batu karang yang menonjol, wisatawan juga bisa menikmati keindahan pasir timbul yang terletak di tengah-tengah laut. “Pasir itu muncul hanya sesaat, terutama saat cuaca bagus dan ombak laut tidak pasang,” jelasnya.
Keindahan Teluk Kabui inilah yang oleh orang sekitar menyebutnya sebagai surga terakhir miniatur Pulau Wayag. “Raja Ampat juga memilki tempat wisata lain yang tak kalah hebat, yakni Pulau Mayalibit dan Desa Wisata Arborek,” kata Weraldus menutup pembicaraan. (Okezone)