Indonesia Port Corporation Target Pelabuahan Sorong Jadi Hub Terbesar di Indonesia Timur
pada tanggal
Friday, 3 February 2017
BANDUNG (JABAR) - PT Pelabuhan Indonesia II atau "Indonesia Port Corporation" (IPC) menargetkan Pelabuhan Sorong, Kota Sorong di Provinsi Papua Barat menjadi pelabuhan hub di Indonesia Timur terbesar.
Tujuannya agararus tol laut yang ditargetkan hingga ke timur Indonesia dapat berjalan sesuai rencana sebab pihaknya menargetkan arus petikemas 6,8 juta TEUs (twenty equivalent units) pada 2017 dengan pendapatan Rp10,5 triliun.
"Target-target kinerja IPC tahun 2017 tidak semakin ringan dan bahkan terus ditingkatkan. Target ini tidak terbatas pada arus petikemas 6,8 juta TEUs," kata Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya pada media "gathering" Pelindo II di Bandung, Jumat.
Elvyn memaparkan target pendapatan perusahaan sebesar Rp10,5 triliun dengan modal belanja atau "capital expenditure" Rp4,6 triliun (tanpa partisipasi ekuitas).
Sebagai perbandingan, perusahaan telah menangani 6,08 juta TEUs petikemas pada 2016 dan mendudukkan 246 SOP di berbagai bidang dan direktorat. Pada tahun sebelumnya lagi, arus petikemas Pelindo II mencapai 5,9 juta TEUs.
Elvyn berharap perusahaan dapat memulai proyek-proyek strategis pada 2017, termasuk kelanjutan dari proyek Terminal Kalibaru, Pelabuhan Kijing, Cikarang Bekasi Laut (CBL), Pelabuhan Sorong, maupun Proyek Pelabuhan Patimban.
Pembangunan Terminal peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok atau "New Priok Container Terminal One" (NPCT1) berkapasitas 1,5 juta TEUs sudah diresmikan pada 13 September 2016 dan sedang dalam proses pengembangan untuk terminal-terminal selanjutnya.
Untuk pembangunan Pelabuhan Kijing di Kalimantan Barat, proyeksinya akan menampung kapasitas hampir 1 juta TEUs.
Pembangunan Kanal CBL (Cikarang Bekasi Laut) yang merupakan upaya optimalisasi alur sungai sebagai cadangan (backup) transportasi barang dan penghubung antara pelabuhan dengan area belakang pelabuhan (hinterland) sehingga dapat mengurangi penimbunan barang (kongesti) jalan di darat.
IPC juga menyiapkan dana kelola sesuai dengan aturan sekitar Rp2 Triliun dengan total kepemilikan saham 51 persen.
Saat ini IPC mempersiapkan rencana pelaksanaan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) terhadap tiga anak perusahaan, yakni PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) dan PT Jasa Armada Indonesia (JAI).
"Rencananya setidaknya 30 persen dari jumlah keseluruhan saham yang disetor, dicatat untuk diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia," tambah Elvyn. (antara)