Indonesian Journalist Network (IJN) Sayangkan Intimidasi Mesak Manibor
pada tanggal
Thursday, 4 February 2016

KOTA JAYAPURA – Indonesian Journalist Network (IJN) Provinsi Papua dan Papua Barat menyayangkan intimidasi yang dilakukan simpatisan terdakwa Mesak Manibor, bupati Sarmi non aktif kepada empat wartawan di Kota Jayapura.
Baca Juga
“Ini patut disayangkan, apa lagi kuasa hukum terdakwa Mesak Manibor yakni Pak Wibowo ikut melarang karena sebuah permintaan. Hal ini harus segera diklarifikasi oleh beliau agar persoalannya jelas,” katanya.
Hal lainnya, kata dia, seharusnya Pengadilan Tipikor dan Negeri Jayapura melindungi kerja jurnalis dengan menempatkan aparat keamanan atau security saat jalannya persidangan, sehingga intimidasi tersebut tidak terulang kembali.
“Ada seorang bapak, badang tinggi tegap yang memegang kayu seukuran mistar yang meminta kami tidak mengambil foto terdakwa Mesak Manibor, kalau rekaman percakapan boleh,” katanya.
Selain itu, kata Resty yang berbadan subur itu, seorang wanita dewasa yang juga ikuti jalannya persidangan itu meneriaki mereka berempat agar tidak usah meliput dan menganjurkan untuk liputan sidang narkoba.
“Sementara diteriaki, kami berempat dilihatin seperti pencuri. Sedangkan bapak berbadan tegap itu menjaga atau mengawal kami dari belakang, sambil memegang kayu,” katanya.
Secara terpisah, Fabio Costa wartwan Harian Kompas menjelaskan bahwa 15 menit sebelum persidangan, dirinya dipanggil oleh salah satu simpatisan Mesak Manibor dan meminta tak mengikuti jalannya persidangan.
Namun setelah berdialog dengan kuasa hukum Mesak Manibor, kata Fabio bersama tiga wartawan lainnya diizinkan mengikuti persidangan tanpa mengambil foto.
“Seorang bapak bahkan menjaga kami secara khusus dengan memegang sebuah kayu yang panjangnya sekitar 30 cm, mirip mistar di sekolah. Saya tidak tahu maksud bapak ini memegang kayu itu untuk apa. Saya hanya berharap semoga transparansi dalam peliputan di persidangan tidak tercoreng lagi,” katanya. (Antara)