Disandera KSB, 2 Anggota TNI Berhasil Melarikan Diri
pada tanggal
Friday, 29 May 2015
KOTA JAYAPURA - Dua anggota TNI dari satuan Yonif 303/Raider masing-masing Serda Leri anggota Koramil Komopa dan Prada Sholeh berhasil melarikan diri saat disandera oleh Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) di Paniai-Papua, pada Selasa (26/5) sore pukul 15.00 WIT.
Data yang diperoleh, kedua anggota TNI tersebut berangkat dari Enarotali, Kabupaten Paniai menuju Pos Komopa dengan menggunakan speedboat di Danau Enarotali, Paniai setelah belanja sembako dengan menggunakan pakaian preman tanpa menggunakan senjata.
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen G Siahaan kepada wartawan mengakui adanya penyenderaan terhadap kedua anggota TNI itu yang dilakukan kelompok sipil bersenjata di Elduda, Distrik Paniai Timur, Papua.
“Benar ada dua anggota kita yang disandera KSB di Paniai, kemarin, tetapi tadi pagi mereka sudah bisa melarikan diri setelah terjun ke dalam Danau,” katanya, Rabu (27/5).
Pangdam menjelaskan, kedua anggota TNI saat itu bersama dengan seorang ibu guru SD Somopa berada di atas speedboat milik masyarakat pribumi, tiba di wilayah kampung Eduda Distrik Paniai Timur sekelompok sipil bersenjata pimpinan Demianus Magai Yogi melakukan penyanderaan terhadap speedboat yang ditumpangi mereka.
Saat mereka dalam sekapan KSB, anak dari ibu guru, Elda Sanada kemudian menelpon ibunya yang saat itu sudah di kampung Eduda, tetapi yang menjawab telepon orang lain (KSB).
Lalu Elda Sanadi menanyakan mamak saya dimana dan dijawab ‘mamak mu sudah kami lepaskan, tetapi 2 kakakmu sudah kami makan jadi tak usah kamu cari,’ katanya dari telepon.
“Lalu Elda Sanadi melapor ke Koramil, saat itu orang tersebut menelepon lagi dan HP diambil oleh Danramil Paniai, Kapten inf, Junaidi lalu memperkenalkan diri dan menyampaikan pihaknya ingin berkoordinasi secara baik. Namun jawaban yang diterima Danramil 02 Paniai ‘sudah tidak ada lagi koordinasi sambil mematikan telepon, “ jelas Pangdam.
Masih menurut Pangdam, sekitar pukul 21.00 WIT salah satu anggota Brigadir Roni Ariks yang merupakan anak dari ibu Sanadi memberikan informasi kalau ibunya sudah dilepaskan di kampung Darauto, Distrik Paniai Timur dan kedua anggota juga sudah berhasil meloloskan diri.
“Puji Tuhan, ini karunia yang luar biasa, tanpa pengejaran, tanpa ada kekerasan kedua anggota dan ibu guru juga sudah dilepaskan,” kata Pangdam. [Antara]
Data yang diperoleh, kedua anggota TNI tersebut berangkat dari Enarotali, Kabupaten Paniai menuju Pos Komopa dengan menggunakan speedboat di Danau Enarotali, Paniai setelah belanja sembako dengan menggunakan pakaian preman tanpa menggunakan senjata.
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen G Siahaan kepada wartawan mengakui adanya penyenderaan terhadap kedua anggota TNI itu yang dilakukan kelompok sipil bersenjata di Elduda, Distrik Paniai Timur, Papua.
“Benar ada dua anggota kita yang disandera KSB di Paniai, kemarin, tetapi tadi pagi mereka sudah bisa melarikan diri setelah terjun ke dalam Danau,” katanya, Rabu (27/5).
Pangdam menjelaskan, kedua anggota TNI saat itu bersama dengan seorang ibu guru SD Somopa berada di atas speedboat milik masyarakat pribumi, tiba di wilayah kampung Eduda Distrik Paniai Timur sekelompok sipil bersenjata pimpinan Demianus Magai Yogi melakukan penyanderaan terhadap speedboat yang ditumpangi mereka.
Saat mereka dalam sekapan KSB, anak dari ibu guru, Elda Sanada kemudian menelpon ibunya yang saat itu sudah di kampung Eduda, tetapi yang menjawab telepon orang lain (KSB).
Lalu Elda Sanadi menanyakan mamak saya dimana dan dijawab ‘mamak mu sudah kami lepaskan, tetapi 2 kakakmu sudah kami makan jadi tak usah kamu cari,’ katanya dari telepon.
“Lalu Elda Sanadi melapor ke Koramil, saat itu orang tersebut menelepon lagi dan HP diambil oleh Danramil Paniai, Kapten inf, Junaidi lalu memperkenalkan diri dan menyampaikan pihaknya ingin berkoordinasi secara baik. Namun jawaban yang diterima Danramil 02 Paniai ‘sudah tidak ada lagi koordinasi sambil mematikan telepon, “ jelas Pangdam.
Masih menurut Pangdam, sekitar pukul 21.00 WIT salah satu anggota Brigadir Roni Ariks yang merupakan anak dari ibu Sanadi memberikan informasi kalau ibunya sudah dilepaskan di kampung Darauto, Distrik Paniai Timur dan kedua anggota juga sudah berhasil meloloskan diri.
“Puji Tuhan, ini karunia yang luar biasa, tanpa pengejaran, tanpa ada kekerasan kedua anggota dan ibu guru juga sudah dilepaskan,” kata Pangdam. [Antara]