Seniman Papua Minta Pemerintah Bangun Pasar Seniman
pada tanggal
Saturday, 30 March 2013
KOTA JAYAPURA - Karya seni dan budaya Papua sudah dikenal sampai ke mancanegara, Terbukti setiap tahun banyak wisatawan lokal dan mancanegara datang ke Papua. Mereka selain menikmati keindahan alam, tidak lengkap jika tidak “berburu” barang seni khas Papua sebagai cinderamata.
Banyak kegiatan yang sudah dilakukan seperti Pameran dan Festival misalnya namun ini hanya sebatas kegiatan seremonial yang tidak berdampak jangka panjang terutama ekonomi bagi pemilik karya tersebut. Habis pameran atau festival barang karya seni di bawa pulang dan disimpan atau dipampang di rumah masing – masing. Ungkap seniman lain Juan D Renwarin Ketua Sanggar Dedios Art – Jayapura.
Terkadang terbelit dengan kondisi ekonomi para seniman secara individu menjual hasil karya seni mereka ke beberapa art shop di Pasar Hamadi Jayapura. Misalnya kulit kayu per lembar bisa 10 – 15 ribu rupiah, padahal kalau kita memiliki art shop sendiri maka nilainya bisa lebih 2 kali lipat. Ujar Ferry Kaigere salah satu seniman kulit Kayu dari Kampung Asei Pulau Sentani.
Yahya Raubaba (34), Salah satu Petugas Keamanan di Kantor UP4B menambahkan orang tuanya juga salah satu seniman ukir, “Bapak saya biasa ukir muka perahu yang digunakan untuk acara adat dan juga bisa melukis, namun hasil itu karena tidak ada tempat pemasaran, jadi orang tua saya jual di Pasar Hamadi ada art shop di sana. Penyediaan Pasar bagi seniman strategis dan representative merupakan bentuk Afirmasi bagi Orang Asli Papua (OAP) di Bidang Seni dan Budaya [UP4B]